Marsinah Menggugat
MARSINAH
MENGGUGAT kembali bersua meronta di Gedung Aula Hasan Bondan FKIP Unlam
Banjarmasin pada tanggal 1 Juni 2013. Naskah yang tercipta atas dasar
seorang Kritikus Seni Teater yang bernama RATNA SARUMPAET.
Pertunjukkan
yang beda jauh dari Stigma 2 Samarinda tahun terdahulu oleh Teater
Himasindo. Hadir kembali sebagai Aktris yang akan di SARJANA bulan ini,
yaitu bernama 'OVIE' Vie OVie Rofiqoh.
"Persembahan terakhir untuk yang telah membesarkanku, "ujar wanita yang
didampingi sang kekasih malam itu.
Selesai membagikan 13 buah lilin
kepada penyaksi malam itu, dimulailah narasi Marsinah Menggugat di depan
tepat yang sedang duduk lesehan. Berjalan pelan menuju sebuah tempat
rias, hingga menatap tajam ke sebuah cermin sambil merias diri, saat
itulah seorang Marsinah muncul untuk
menggugat apa yang telah dia perjuangkan selama hidupnya. Kronologinya,
dibumbui dengan silhuet kekejaman para anjing-anjing pemuas nafsu
birahi, dengan benda tajam mengoyak-ngoyak hingga menembus dinding rahim
seorang Marsinah. Tanpa tersadar sebelumnya oleh penyaksi disaat
memasuki gedung pementasan, para penyaksi sudah menjadi bagian
pementasan malam itu, dan pintu masuk pertunjukkan menjadi panggung
utama pementasan. Pecahan-pecahan kaca rongsokan menjadi spion sang
penyaksi untuk melihat panggung utama disaat sang aktris membacakan
narasi.
"Kalau para pemerhati teater merasa nyaman menyaksikan reportoar
ini, berarti pertunjukan kita malam ini GAGAL". Ujar sang sutradara
'UCOK' Muhammad Dirga
dengan serius menjawab salah satu pertanyaan yang di lontarkan
kawan-kawan dari teater kampus diiringi penjelasan singgat tentang
seorang Marsinah, sambil mengepulkan asap rokoknya dengan duduknya yang
khas bak seorang kurcaci yang sangat cerdik, sembari menunggu hari
kelahirannya pada malam itu. "Ini adalah sesuatu yang terindah yang
diberikan oleh keluargaku disini," Ujarnya dengan terharu binar. "Konsep yang tertuang berhasil mengelabui para penyaksi yang mengira
panggung utama adalah di depan mereka, ternyata dibelakang lah panggung
utama tersebut" tambahnya. Mungkin ini yang disebut eksperimental nyata.

Keluarga Besar Teater Himasindo, para Buruh panggung yang berkerja
keras , beserta saksi malam itu telah mengapresiasi reportoar monolog
MARSINAH MENGGUGAT dengan riuh tepuk tangan dan diskusi
pertanggungjawaban sebuah karya. Sangat kreatif dan baru kali ini pernah ditampilkan.
Ssmpai bertemu lagi, pada pertunjukkan selanjutnya.
"SATU HATI...SATU KARYA.."
itulah bunyi pembangkit gelora berkarya mereka.....
# 13 buah lilin yang menyala terang di persaksian malam ini menjadi
simbol perjuangan Seorang Marsinah yang memperjuangkan 13 orang buruh
agar tetap hidup saat itu. LUKA ITU SAKIT(Pelajaran Hidup).
# Satu kata dari sang aktris : PUAS !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar