HIMASINDO

Minggu, 02 Juni 2013

Marsinah Menggugat

 
     MARSINAH MENGGUGAT kembali bersua meronta di Gedung Aula Hasan Bondan FKIP Unlam Banjarmasin pada tanggal 1 Juni 2013. Naskah yang tercipta atas dasar seorang Kritikus Seni Teater yang bernama RATNA SARUMPAET.
     Pertunjukkan yang beda jauh dari Stigma 2 Samarinda tahun terdahulu oleh Teater Himasindo. Hadir kembali sebagai Aktris yang akan di SARJANA bulan ini, yaitu bernama 'OVIE' Vie OVie Rofiqoh. "Persembahan terakhir untuk yang telah membesarkanku, "ujar wanita yang didampingi sang kekasih malam itu.
      Selesai membagikan 13 buah lilin kepada penyaksi malam itu, dimulailah narasi Marsinah Menggugat di depan tepat yang sedang duduk lesehan. Berjalan pelan menuju sebuah tempat rias, hingga menatap tajam ke sebuah cermin sambil merias diri, saat itulah seorang Marsinah muncul untuk menggugat apa yang telah dia perjuangkan selama hidupnya. Kronologinya, dibumbui dengan silhuet kekejaman para anjing-anjing pemuas nafsu birahi, dengan benda tajam mengoyak-ngoyak hingga menembus dinding rahim seorang Marsinah. Tanpa tersadar sebelumnya oleh penyaksi disaat memasuki gedung pementasan, para penyaksi sudah menjadi bagian pementasan malam itu, dan pintu masuk pertunjukkan menjadi panggung utama pementasan. Pecahan-pecahan kaca rongsokan menjadi spion sang penyaksi untuk melihat panggung utama disaat sang aktris membacakan narasi.
      "Kalau para pemerhati teater merasa nyaman menyaksikan reportoar ini, berarti pertunjukan kita malam ini GAGAL". Ujar sang sutradara 'UCOK' Muhammad Dirga dengan serius menjawab salah satu pertanyaan yang di lontarkan kawan-kawan dari teater kampus diiringi penjelasan singgat tentang seorang Marsinah, sambil mengepulkan asap rokoknya dengan duduknya yang khas bak seorang kurcaci yang sangat cerdik, sembari menunggu hari kelahirannya pada malam itu. "Ini adalah sesuatu yang terindah yang diberikan oleh keluargaku disini," Ujarnya dengan terharu binar. "Konsep yang tertuang berhasil mengelabui para penyaksi yang mengira panggung utama adalah di depan mereka, ternyata dibelakang lah panggung utama tersebut" tambahnya. Mungkin ini yang disebut eksperimental nyata.
 
     Keluarga Besar Teater Himasindo, para Buruh panggung yang berkerja keras , beserta saksi malam itu telah mengapresiasi reportoar monolog MARSINAH MENGGUGAT dengan riuh tepuk tangan dan diskusi pertanggungjawaban sebuah karya. Sangat kreatif dan baru kali ini pernah ditampilkan.

Ssmpai bertemu lagi, pada pertunjukkan selanjutnya.

"SATU HATI...SATU KARYA.."
itulah bunyi pembangkit gelora berkarya mereka.....

# 13 buah lilin yang menyala terang di persaksian malam ini menjadi simbol perjuangan Seorang Marsinah yang memperjuangkan 13 orang buruh agar tetap hidup saat itu. LUKA ITU SAKIT(Pelajaran Hidup).
# Satu kata dari sang aktris : PUAS !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar